Pada dasarnya, pemberian materi design brief merupakan kewajiban klien, karena bagaimana pun juga, klienlah yang paling memahami seluk-beluk bisnisnya. Namun, ini bukan berarti desainer bisa lepas tangan begitu saja dan menyerahkan masalah design brief pada klien sepenuhnya. Desainer tetap memiliki kewajiban untuk memberi masukan mengenai apa saja yang harus dijelaskan dalam design brief.
Harus diingat, tidak semua klien mengetahui apa yang mereka butuhkan. Jadi, dengan adanya masukan dari desainer (yang biasanya berbentuk kuensioner), klien bisa menjelaskan setiap informasi yang dibutuhkan secara tepat tanpa harus bertele-tele dan melenceng dari tujuan utama.
Lantas, informasi apa saja yang harus ada dalam design brief? Berukut ini tips dan gambaran isi design brief untuk proyek pembuatan logo:
Profil Perusahaan/Organisasi
Berikan deskripsi secara terperinci mengenai profil perusahaan/organisasi. Beberapa poin penting yang harus ada dalam deskripsi adalah:
Latar belakang - Mencakup perusahaan, tagline, tanggal pendirian, visi-misi, sektor industri, jenis produk atau jasa, alamat perusahaan, alamat website, akun media sosial, dan semacamnya.
Kompetitor - Persaingan dalam suatu bisnis merupakan hal yang wajar. Poin ini menekankan siapa saja kompetitor perusahaan/ organisasi klien.
Diferensiasi - Diferensiasi merupakan faktor pembeda antara suatu perusahaan/ organisasi dengan kompetitornya.
Target Pasar
Visualisasi logo perusahaan yang mengincar target market anak-anak tentu harus berbeda dengan logo perusahaan yang mengincar target market orang dewasa. Dengan mengetahui dan memahami siapa targetnya, maka desain logo yang dibuat bisa tepat sasaran. Karena itu, jelaskan siapa target market bisnisnya. Berikan deskripsinya dengan jelas, mulai dari rentang umur, gender, tingkat penghasilan, kelas sosial, lokasi, dan sebagainya. Setelah itu, tentukan pula apa keinginan mereka dan apa saja yang mereka butuhkan.
Maksud dan Tujuan
Adanya penjelasan maksud dan membantu desainer untuk memahami sasaran akhir proyeknya. Dengan memahami sasarannya, desainer bisa menyusun strategi yang sesuai agar logo yang dihasilkan sesuai dengan apa yang dibutuhkan. Karena itu, deskripsikan apa tujuan proyeknya dan apa yang ingin dikomunikasikan kepada publik melalui logo ini.
Timeline
Jadwal terperinci merupakan panduan bagi desainer agar lebih disiplin dan mampu menyelesaikan proyek tepat waktu. Namun, mesti diingat, batas waktu yang ditetapkan harus realistis. Untuk membuat karya desain yang baik, butuh sebuah proses. Menetapkan batas waktu yang terburu-buru hanya akan membuat logo yang dihasilkan menjadi tidak maksimal. Pihak klien dan desainer lebih baik mendiskusikan lebih lanjut soal timeline pengerjaan proyeknya, agar kedua belah pihak merasa saling diuntungkan.
Referensi
Meski sebuah logo seharusnya dibuat berdasarkan apa yang dibutuhkan, namun tidak ada salahnya untuk mempertimbangkan pula apa yang diinginkan oleh klien. Pengumpulan referensi merupakan salah satu langkahnya. Dengan adanya referensi, desainer memiliki patokan untuk penerapan estetika dalam desain logonya. Berikan beberapa pertanyaan seperti desain seperti apa yang dianggap efektif dan menarik oleh klien? Adakah contohnya? Elemen dan gaya desain seperti apa yang tidak disukai oleh klien, sehingga dilarang untuk diaplikasikan dalam visualisasi logonya?
Demikianlah tips dan gambaran isi design brief untuk proyek pembuatan logo. Sekadar catatan, gambaran design brief yang dijelaskan di atas tentu saja fleksibel.